askep komunitas



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.
Berdasarkan sejarah evolusi riset keperawatan bahwa masa lalu berorientasi kelanjutan pada pendidikan (1940-1950), tahun 1960-1970 mulai muncul konsep tenaga keperawatan seperti konsep kerangka kerja, teori konstekstual sekitar komunikasi. Tahun 1993 mulai berkembang pada informasi keperawatan, promosi dan teknologi. Tahun 1995-1999 mulai muncul model keperawatan berbasis komunitas (Santosa.2004).
Praktik keperawatan komunitas didasarkan atas sintesa dari praktik kesehatan komunitas mdan praktik kesehatan komunitas, bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pencegahan, peningkatan dan mempertahankan kesehatan (Hidayat.2004).
Dalam konteks ini, keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh, lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus menerus melalui kerja sama (Mubarok.2009).
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditunjukkan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitas dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 2000). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas diperkenal sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberi pelayanan keperawatan kepada masyarakat yang secara komprehensif (Santosa.2004).
Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah (Hidayat.2004).
Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan tujuan untuk menekan stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier. Penimgkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan keperawatan langsung terhadap seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan dalam bidang kesehatan merupakan suatu proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat menjadi pelaku atau perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan. Dan hal tersebut masyarakat dapat berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, pikiran atau pengetahuan, sarana, dana yang dimilikinya untuk upaya kesehatan (Mubarok.2009).
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat seorang perawat kesehatan komunitas harus mampu memberikan perhatian terhadap elemen-elemen tersebut akan tampak pada rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara dinamis dalam satu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Hidayat.2004).

B.     Tujuan Penulisan.
1.      Tujuan Umum.
Setelah dilakukan presentasi mahasiswa diharapkan mampu untuk memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai asuhan keperawatan komunitas.
2.      Tujuan Khusus.
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan cara pembuatan askep komunitas, meliputi :
a.       Mahasiswa mampu mengetahui pengkajian keperawatan komunitas.
b.      Mahasiswa mampu mengetahui analisa data keperawatan komunitas.
c.       Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa keperawatan komunitas.
d.      Mahasiswa mampu mengetahui perencanaan keperawatan komunitas.
e.       Mahasiswa mampu mengetahui pelaksanaan keperawatan komunitas.
f.       Mahasiswa mampu mengetahui evaluasi keperawatan komunitas.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Pengkajian.
Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak.2009).
1.      Pengumpulan data.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak.2009).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Wawancara atau anamnesa : yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui. Baik aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan sebagainya.
b.      Pengamatan : pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja. Diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya ventilasi, penerangan, kebersihan dan sebagainya.
c.       Pemeriksaan fisik menurut Anderson dan Elizabeth T (2006), dalam pengkajian sumber data yang dipergunakan dapat diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu :
1)      Sensus.
Sensus merupakan sumber data yang paling lengkap. Data sensus dapat diperoleh dengan cara survey terhadap masyarakat. Data statistik vital adalah data tentang kejadian-kejadian yang tercatat secara legal, seperti kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, yang dikupulkan secara terus menerus oleh badan pemerintahan.

2)      Laporan.
Penyakit yang terinformasikan adalah data yang dilaporkan oleh departemen kesehatan baik pusat maupun daerah tentang penyakit-penyakit yang dapat dilaporkan secara legal. Secara legal laporan penyakit yang ditugaskan mungkin tidak mewakili seluruh kasus penyakit sehingga laporan tersebut tidak menyajikan penjelasan yang valid tentang penyakit yang terjadi dimasyarakat. Dalam prakteknya, petugas kesehatan mungkin gagal untuk memberikan laporan penyakit yang seharusnya dilaporkan.
3)      Catatan medis dan Rumah sakit.
Catatan medis dan rumah sakit digunakan secara luas dalam penelitian kesehatan komunitas. Bagaimanapun catatan-catatan ini pun tidak menyajikan gambaran yang lengkap atau valid tentang kesehatan komunitas.
4)      Catatan Autopsi.
Catatan autopsi memiliki bisa yang sangat kentara, pasien menderita sakit yang parah dan meninggal dunia. Autopsi tidak dilakukan pada semua kasus kematian. Catatan autopsi meliputi kasus-kasus kematian akibat tindak kekerasan yang tidak proporsional dan penyebab kematian seseorang yang tidak diketahui sampai autopsi dilakukan.
d.      Studi dokumentasi : studi berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak, diantaranya melalui Kartu Menuju Sehat (MKS), Kartu Keluarga dan catatan.
2.      Pengolahan Data.
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut :
a.       Klasifikasi data atau kategori data.
b.      Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly.
c.       Tabulasi data.
d.      Interpretasi data.

  
3.      Analisis data.
Fase-fase yang dapat digunakan dalam membantu proses analisis adalah :
a.       Kategorisasi.
Untuk menganalisis data pengkajian komunitas, sangat membantu jika pertama-tama mangkategorikan data. Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Kategori data pengkajian komunitas meliputi :
1)      Karakteristik demografi (ukuran keluarga, usia, jenis kelamin, dan kelompok etnik dan ras).
2)      Karakteristik geografik (batas wilayah, jumlah dan ukuran lahan tempat tinggal, ruang public, dan jalan).
3)      Karakteristik sosial ekonomu (kategori pekerjaan, penghasilan, pendidikan yang dicapai, dan pola penyewaan atau kepemilikan rumah).
4)      Struktur dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, pusat pelayanan mental, dan sebagainya).
b.      Ringkasan.
Berupa diagram dan grafik.
c.       Pembandingan.
Tugas selanjutntya sebagai tambahan dalam menganalisa data adalah mengidentifikasi kesenjangan, kejanggalan, dan kehilangan data. Kesenjangan data tidak dapat dihindarkan seperti kesalahan dalam pencatatan, tugas penting adalah menganalisa secara kritis data dan menyadari potensial terjadinya kesenjangan dan kehilangan data.
d.      Penarikan Kesimpulan.
Setelah mengkategorikan, meringkas, dan membandingkan data yang telah dikumpulkan, langkah terakhir adalah menarik simpulan logis dari bukti yang ada untuk  mengarah perumusan diagnosa keperawatan komunitas.
4.      Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak.2009).

5.      Prioritas Masalah.
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah (Mubarak.2009) :
a.       Perhatian masyarakat.
b.      Prevalensi kejadian.
c.       Berat ringannya masalah.
d.      Kemungkinan masalah untuk diatasi.
e.       Tersedianya sumber daya masyarakat.

6.      Format pengkajiankeperawatankomunitas.
Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden/  tiap keluarga, kemudian hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/ tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distribusi datanya.
a.       Dimensi Lokasi.
1)      Batasan komunitas.
a)      Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek.
b)      Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah).
c)      Lokasi pelayanan kesehatan.
                                                                                      i.      Tempat dan jarak pelayanan kesehatan.
                                                                                    ii.      Cara mencapai lokasi yankes.
d)     Gambaran Geografis.
                                                                                i.            Kesuburan dan peta topografi.
                                                                              ii.            Kemiringan dan ketinggian tanah.
e)      Iklim.
                                                                                i.            Curah hujan dan kelembaban.
                                                                              ii.            Prakiraan musim hujan dan kemarau.
f)       Flora dan fauna.
                                                                                i.            Jenis tanaman.
                                                                              ii.            Jenis hewan (ternak dan liar).
g)      Lingkungan buatan.
                                                                                i.            Sarana Olahraga.
                                                                              ii.            Sarana Rekreasi.
                                                                            iii.            Lingkungan pemukiman.
b.      Dimensi Populasi.
1)      Ukuran.
a)      Jumlah penduduk :.. jiwa
                                                                                i.            Laki-laki :. jiwa (…….%)
                                                                              ii.            Perempuan :... jiwa (…….%)
b)      Jumlah kepala keluarga :   KK
c)      Kepadatan.
                                                                                i.            Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan.
                                                                              ii.            Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman.
                                                                            iii.            Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin :
NO
KelompokUmur
L
P
Jumlah
%
1





2






Jumlah





Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
NO
Tingkat Pendidikan
Jumlah
%









Jumlah



Distribusi penduduk menurut Mata Pencaharian
NO
Mata Pencaharian
Jumlah
%









Jumlah



c.       Budaya Penduduk.
1)      Latar belakang budaya/ tetnik penduduk.
2)      Sejarah budaya penduduk.
d.      Mobilitas Penduduk.
1)      Jenis kependudukan (penduduk menetap/ penduduk sementara).
2)      Pemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan).

Format PengkajianAsuhan Keperawatan Komunitas.
Nama Kepala Keluarga : ………………………
Status: ……………………….
Pekerjaan : ……………………….
Alamat Lengkap: ……………………….
2.1  Kependudukan.
Daftar nama anggota keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal :

NO
Nama KK &AnggotaKeluarga
L/P
GolonganUmur

Hub. DgnKep. Kel

Pendidikan

Pekerjaan
Thn
Usia








1.







2.







3.







4.







5.







6.







7.







8.








1.      Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ?
a.       Ya                                                                b.   Tidak
BilaYa, sebutkan :  .. orang
2.      Apakah ada anggota keluarga yang baru dalam satu tahun ini ?
a.       Ya                                                                b.   Tidak
BilaYa, sebutkan :  ….. orang

2.2  Status Kesehatan.
2.2.1 Kesakitan.
1.      Daftar nama anggota keluarga yang sakit satu bulan yang lalu.

No

Nama

Keluhan/ penyakit
Pengobatan
Tidakberobat
Kader
Dukun
Dokter/ mantri
Pkm/ RS








































Keterangan : jenis penyakit jiwa, kurang Gizi dan kecacatan
2.    Apakah ada lansia dikeluarga ini
a.       Ya                                         b. Tidak
3.   Apakah penyakit yang sering diderita oleh lansia
a.       Rematik                                d. Gangguan pendengaran
b.      Gastritis                                e. Lain-lain
c.       Hypertensi
4.    Memiliki kartu sehat/ Jamkesmas
a.       Ya                                           b. Tidak




2.2.2        Kematian.
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun terakhir :
No
Nama
Umur
Pengobatan
Sebab kematian
















Keterangan : Apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal dalam hari.
2.3      Upaya Pelayanan Kesehatan.
2.31Kesehatan ibu dan anak.
1)      Kehamilan.
1.      Nama Anggota Keluarga yang hamil : ………………
2.      Kehamilan Ke :
a.       I                     b.   II               c.   III              d.   IV             e.  > V
3.      Umur kehamilan : ……………..bulan
4.      Apakah ibu hamil sudah memeriksakan kehamilannya?
a.       Ya                  b.   Tidak
5.      Bila ya, diperiksa dimana :
a.       posyandu                   b.    puskesmas                        c.   rumah bersalin/ RS
d.      dokter/ bidan praktek                        e.   dukun/ paraji
Bila tidak sebutkan alasannya :…………………..
6.      Apakah ibu hamil sudah diimunisasi TT :
a.       Ya                  b.   Tidak
7.      Bila ya, diimunisasi dimana?
a.       posyandu
b.      puskesmas
c.       rumah bersalin/ RS
d.      dokter/ bidan praktek
e.       dukun/ paraji

2)      Persalinan (umur bayi max 11 bulan)
1.      Nama ibu yang bersalin :
2.      Tanggal persalinan :
3.      Nama bayi (sesuai urutan Kel.) :
4.      Jenis kelamin :
5.      Yang menolong persalinan :
a.       dukun bayi tidak terlatih
b.      bidan
c.       dukun bayi terlatih
d.      paramedic/ tenaga kesehatan
e.       dukun bayi sedang dilatih
6.      Jarak kelahiran dengan kakak : ………………(dalam bulan)
7.      Apakah ibu mengalami keguguran :
a.       Ya                              b.   Tidak
8.      Bila ya terjadi pada usia kehamilan berapa
a.       1 – 3 bulan                             c.   7 – 9 bulan
b.      4 – 6 bulan                             d.   > 9 bulan
9.      Ditolong oleh siapakah pada saat keguguran :
a.       Bidan                                     c.   perawat/ mantri
b.      Dukun beranak                      d.   dokter
10.  Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannya :
a.       Ya                              b.   Tidak
11.  Bila ya dimana :
a.       Posyandu                                           d.   Dokter / Bidan praktek
b.      Dokter/ Bidan praktek                       e.   Dukun
c.       Rumah bersalin/ RS

1)      Imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi (umur max 12 bulan).
No
Jenis imunisasi
Ya
Tidak
1.       
BCG


2.       
DPT – HB I


3.       
DPT – HB II


4.       
DPT – HB III


5.       
POLIO I


6.       
POLIO II


7.       
POLIO III


8.       
POLIO IV


9.       
CAMPAK


10.   
HB 0 – 10 hari


1.      Keluarga Berencana
a.       Berapakah jumlah Akseptor dalam keluarga : ………………orang.
2.      Jenis alat kontrasepsi yang digunakan :
a.       Kondom                                            e.   MOP
b.      Suntikan                                            f.   IUD
c.       Susuk                                                 g.   Pil
d.      MOW                                                            h.   lain – lain
3.      Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi : …………..bulan.
4.      Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/ alat kontrasepsi tersebut?
a.       Posyandu                                           d.   Dokter
b.      Puskesmas                                         e.   Bidan praktek
c.       Rumah bersalin/ RS                           f.   Polindes
2.2.3 Gizi Balita (0 – 4 tahun)\
1.      Jumlah balita yang ada dalam keluarga : ……………….anak
2.      Jumlah balita yang mempunyai  KMS : ………………...anak
3.      Jumlah balita yang ditimbang bulan ini : …………….anak
4.      Cek status gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a.       Baik                                                   c.   Kurang
b.      Sedang                                               d.   Buruk
5.      Umur berapa bayi tersebut disapih (apabila ada)?
a.       < 1 bulan                                            d.   1 – 2 tahun
b.      1 – 6 bulan                                         e.   > 2 tahun
c.       6 bulan – 1 tahun

2.2.4        Kesehatan Lingkungan
1.      Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman?
a.       Ya (sebutkan)
b.      Tidak
2.      Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan?
a.       Ya                                                      b. Tidak
3.      Bila ya, berapa kali dalam satu tahun usaha tersebut diperiksa oleh petugas kesehatan?
a.       1 kali                                                  d.   4 kali
b.      2 kali                                                  e.   > 4  kali
c.       3 kali

2.2.5        P2M.
1.      Apakah ada anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?
a.       Ya                                                      b.   Tidak
2.      Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa?
a.       Ya sudah                                           b.   Belum
2.2.6        Perkesmas
1.      Apakah anggota keluarga yang sakit mendapat perawatan dirumah?
a.       Ya. Nama penderita : …………..
Jenis penyakit : ………………..
Dirawat :        a). dirumah oleh keluarga
                       b). dirumah oleh petugas kesehatan
b.      Tidak
2.      Berapa kali petugas kesehatan mengunjungi penderita selama sakit?
a.       1 kali                                                  d.   4 kali
b.      2 kali                                                  e.   > 4 kali
c.       3 kali
2.2.7        Laboratorium
1.      Apakah ada anggota keluarga yang diperiksa di laboratorium  Puskesmas?
a.       Ya                                                      b.   Tidak ada
2.      Apakah jenis pemeriksaan?
a.       Urine                                                  c.   Darah
b.      Tinja                                                   d.   lain – lain


2.4      Perilakuterhadapkesehatan.
A.    Kebiasaan mandi dan gosok gigi
1.      Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari?
a.       Tidak pernah                                             d.   3 kali
b.      1 kali                                                         e.   > 3 kali
c.       2 kali
2.      Dimana anggota keluarga mandi ?
a.       Kamar mandi sendiri                                 d.   kolam
b.      Pancuran/ belik                              e.   sungai
c.       Kamar mandi umum
3.      Apakah waktu mandi menggunakan sabun?
a.       Ya                                                             b.   Tidak
4.      Apakah anggota keluarga gosok gigi?
a.       Ya                                                             b.   Tidak
5.      Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi?
a.       Ya                                                 b.   Tidak
6.      Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari?
a.       Tidak pernah                                             d.   3 kali
b.      1 kali                                                         e.   4 kali
c.       2 kali                                                         f.   > 4 kali
7.      Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga?
a.       Ya                                                             b.   Tidak
B.     Kebiasaan Buang Air Besar
Dimanakah anggota keluarga buang air besar
a.       Angsatrin                                        c.   Kolam/ sungai/ laut
b.      Jumbleng/ jemplung                                    d.   Sembarang tempat
C.     Kebiasaan mengambil air minum
1.      Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum?
a.       Mata air/ sungai                              c.   sumur umum
b.      Sumur keluarga                               d.   PAM
2.      Apakah air dimasak sebelum diminum?
a.       Ya                           b.   Tidak                                 c.   Kadang – kadang


D.    Kebiasaan ganti pakaian
1.      Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/ sekolah?
a.       Tiap hari                                          c.   tiap 3 kali sekali
b.      Tiap 2 hari sekali                             d.   > 3 hari
2.      Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian?
a.       1 kali                                   b.   2 kali                                 c.   > 2 kali
E.     Kebersihan Rumah
1.      Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah?
a.       1 kali                                                           c.   > 2 kali
b.      2 kali                                                           d.   Tidak
2.      Berapa kali membersihkan sarang laba – laba?
a.       > sebulan sekali                              c.   sebulan sekali
b.      Tidak tentu                                     d.   seminggu sekali
3.      Berapa kali membersihkan tempat penampungan air?
a.    Tiap hari                                           c.   sebulan sekali
b.   Tidak tentu                                       d.   seminggu sekali
F.      Pantangan makan dan minum
1.      Apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil atau melahirkan?
a.    Ya. (sebutkan)                                   b.  Tidak
2.      Apakah ada pantangan bagi bayi atau anak?
a.       Ya. (sebutkan)                                   b.  Tidak
G.    Keluarga sadar Gizi.
1.      Makanan pokok ……..
2.      Apakah jenis lauk yang dimakan ?
a.       Protein hewani          
b.      protein nabati
c.       campuran
3.      Apakah ada sayuran dalam menu makanan ?
a.    Selalu ada
b.   Kadang – kadang
c.    Tidak ada
4.      Apakah ada buah – buahan ?
a.    Selalu ada
b.   Kadang – kadang
c.    Tidak ada
5.      Apakah keluarga mengonsumsi susu ?
a.       Selalu ada
b.      Kadang – kadang
c.       Tidak ada
6.      Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari ?
a.       1 kali sehari                             c. 3 kali sehari.
b.      2 kali sehari                             d. Tidakteretentu.
7.      Bagaimana cara menghidangkan makanan ?
a.       Tertutup
b.      Terbuka
c.       Kadang – kadang
8.      Apakah ada pantangan makan dalam keluarga ?
a.       Ada
b.      Tidak
9.      Bagaimana kebiasaan mencuci sayuran ?
a.       Tidak di cuci
b.      Dipotong baru dicuci
c.       Di cuci baru di potong
10.  Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari – hari ?
a.    Ya
b.   Tidak
11.  Apakah ibu hanya memberi ASI sampai berumur 6 bulan ?
a.    Ya
b.   Tidak
2.5      Lingkungan.
1.      Bagaimana keadaan ventilasi ?
a)      Apakah tinggi eternit/langit – langit dare lantai minimal 2,4 m ?
a.       Ya
b.      Tidak
b)      Apakah terdapat lobang angina / jendela ?
a.       Ya
b.      Tidak
c)      Apakah lusa jendela >10% dari luas lantai ?
a.       Ya
b.      Tidak
d)     Apakah di dalam ruangan terasa sejuk ?
a.       Ya
b.      Tidak.
e)      Apakah di dalam rumah terasa panas ?
a.       Ya
b.      Tidak
f)       Apakah di dalam rumah terasa pengap ?
a.       Ya
b.      Tidak
g)      Apakah terdapat jendela rumah ?
a.       Ada, di buka
b.      Ada, ditutup
c.       Tidak ada
h)      Apakah terdapat genting kaca dalam rumah ?
a.       Ada
b.      Tidak
2.      Jamban.
a)      Bagaimana kondisi fasilitas MCK ?
a.       Baik
b.      Buruk
b)      Apakah keluarga memiliki MCK ?
a.       Ya
b.      Tidak
c)      Berapakah keluarga yang mempunyai MCK ?
a.       1 buah
b.      > dari 1
d)     Bagaimana jenis MCK ?
a.       Didalam rumah
b.      Diluar rumah
3.      Bagaimana jenis MCK ?
a.       > dari 10 meter
b.      < dari 10 meter
4.      Bagaimana sistem pembuangan air kotor ?
a.       SPAL Sistemperesapantertutup.
b.      Sistemperesapamterbuka.
c.       Dibuang di selokan / sungai / kolam
d.      Di buangsembarangantanpasaluran.
5.      Pembuangansampah
Bagaimanacarapengelolaansampah ?
a.       Di bakar
b.      Di timbun
c.       Di buangkesungai
d.      Di daurulang
e.       Di angkutdinaskebersihan
f.       Lain – lain
6.      Sumberpencemaran
a)      Apakahadasumberpencemarandekatrumah ?
a.       Ada
b.      Tidakada
b)      Apakahjenispencemaran (polusi) ?
a.       Limbahrumahtangga
b.      Limbahindustri
c)      Apakahjeniszatpencemar ?
a.       Kimia
b.      Non kimia
d)     Berapajarakdarirumahkesumberpolusi ?
a.       > 10 meter
b.      < 10 meter
e)      Apakahadatindakan yang telah di lakukanuntukmenanggulangimasalahtersebut ?
a.       Ya
b.      Tidak
f)       Apakahkeluargamempunyaikandangternak?
a.       Ya
b.      Tidak
g)      Bagaimanakeadaankandangternak ?
a.       Menyatudenganrumah
b.      Terpisahdarirumah
h)      Bilaterpisahdarirumah, berapajarakkandangternakdarirumah ?
a.       Menempel
b.      Di kolongrumah
c.       < 10 meter darirumah
d.      > 10 meter darirumah
i)        Apakahterdapatlalat ?
a.       Tidakada
b.      Ada 1 – 5 ekor
c.       Ada 6 – 10 ekor
d.      Ada > 10 ekor
j)        Apakahterdapatnyamuk ?
a.       Tidakada
b.      Ada 1 – 5 ekor
c.       Ada 6 – 10 ekor
d.      Ada > 10 ekor
7.      Apakahkeluargamempunyaipekaranganrumah ?
a.       Iya
b.      Tidak
8.      Apakahadapemanfaatnpekaranganrumah ?
a.       Iya
b.      Tidak

B.     Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan adalah respon individu terhadap masalah kesehatan, baik aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi, diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi tindakan keperawatan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat, baik yang nyata (aktual) maupun yang tidak terjadi (potensial). Komponen utama diagnosis keperawatan antara lain : berupa nyata, resiko dan potensial. Diagnosis keperawatan merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intrvensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, membatasi, mencegah atau mengubahnya (Capernito.2000).
Gordon mendefinisikan bahwa diagnosis keperawatan adalah masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dia mampu dan mempunyai kewenangan tersebut didasarkan pada standar praktik keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia (Nursalam.2001).
Tingginya angka mortalitas bayi berhubungan dengan :
1.      Ketidakmampuan sumber di departemen kesehatan setempat dalam memenuhi kebutuhan antepartum.
2.      Pelayanan antepartum yang tidak dapat diakses.
3.      Kurangnya tenaga kesehatan terlatih yang ditunjukkan dengan :
a.       Angka mortalitas bayi sebesar 17,3 tiap 1000 kelahiran hidup.
b.      Data klinik yang menyatakan kurangnya tenaga.
c.       Tidak ada bus yang melewati sepan klinik.
d.      Jam kerja mulai pukul 08.00-17.00, senin sampai jumat, yang tidak bisa diakses oleh komunitas.
Sedangkan Carl O Helvie (2000) berfokus pada konsep energy atau memasukkan teori energy di dalam diagnosis keperawatan kesehatan komunitas. Salah satu contoh dari diagnosis menurut Helvie ini adalah sebagai berikut :
1.      Defisit energi komunitas berhubungan dengan ketidakmampuan dan ketidaksesuaian layanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang ditunjukkan dengan :
a.       Kurangnya fasilitas layanan kesehatan.
b.      Kurangnya pengetahuan terhadap pencegahan, data yang mendukung 3000 masyarakat miskin tidak mendapatkan layanan kesehatan 90% (2700 orang) dari populasi ini berobat ke unit gawat darurat untuk kasus yang bukan gawat darurat dan 90% populasi miskin tidak dapat mendiskusikan perilaku pencegahan yang bisa dilakukan.
2.      Resiko terjadinya diare berhubungan dengan.
a.       Sumber air tidak memenuhi syarat.
b.      Kebersihan perorangan.
c.       Lingkungan yang buruk.
3.      Tingginya kejadian karies gigi berhubungan dengan :
a.       Kurangnya pemeriksaan gigi.
b.      Kurangnya flour pada air minum dimanifestasikan.
Sedangkan menurut NANDA 2012-2014 data yang bisa kita ambil untuk melakukan asuhan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
1.      Defisiensi aktivitas pengalihan.
2.      Gaya hidup menonton.
3.      Defisiensi kesehatan komunitas.
4.      Perilaku kesehatan cenderung beresiko.
5.      Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.
6.      Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri.
7.      Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri.
8.      Disfungsi proses keluarga.
9.      Gangguan proses keluarga.

Contohdiagnosa di masyarakat RW IV Kelurahan X :Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh.
Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat disampaikan dalam pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainnya musyawarah masyarakat desa/ RW. Data dapat disajikan dengan menggunakan grafik, table ataupun melalui sosio drama.

C.     Intervensi Keperawatan.
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumberataupotensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.      Tahap persiapan.
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
2.      Tahap pengorganisasian.
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara gotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan masyarakat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.
a.       Kegiatan peremuan teratur dengan kelompok masyarakat.
b.      Tahap pendidikan dan latihan.
c.       Melakukan pengkajian.
d.      Membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan.
e.       Melatih kader.
f.       Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
3.      Tahap formasi kepemimpinan.
4.      Tahap koordinasi intersektoral.
5.      Tahap akhir.
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut :
a.       Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi.
b.      Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik.
c.       Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium.
d.      Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau komunitas bila stressor dari lingkungan.
e.       Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.


D.    Implementasi keperawatan.
Perawatbertanggungjawabmelaksanakantindakan yang telahdirencanakan yang sifatnya :
2.      Bantuandalamupayamengatasimasalah-masalahkurangnutrisi, mempertahankankondisiseimbangatausehatdanmeningkatkankesehatan.
3.      Mendidikkomunitastentangperilakusehatuntukmencegahkuranggizi.
4.      Sebagaiadvokatkomunitas, untuksekaligusmemfasilitasiterpenuhinyakebutuhankomunitas.
Padakegiatanpraktikkeperawatankomunitasberfokuspadatingkatpencegahan, yaitu :
1.      Pencegahan primer yaitupencegahansebelumsakitdandifokuskanpadapopulasisehat, mencakuppadakegiatankesehatansecaraumumsertaperlindungankhususterhadappenyakit, contoh :imunisasi, penyuluhangizi, simulasidanbimbingandinidalamkesehatankeluarga.
2.      Pencgahnsekunderyaitukegiatan yang dilakukanpadasaatterjadinyaperubahanderajatkesehatanmasyarakatdanditemukanmasalahkesehatan. Pencegahansekunderdinimenekankanpadadiagnosadinidantindakanuntukmenghambat proses penyakit, contoh :mengkajiketerbelakangantumbuhkembanganak, memotivasikeluargauntukmelakukanpemeriksaankesehatansepertimata, gigi, telinga, dll.
3.      Pencegahantersieryaitukegiatan yang menekankanpengembalianindividupadatingkatberfungsinyasecar optimal dariketidakmampuankeluarga, contoh :membantukeluarga yang mempunyaianakdenganresikogangguankuranggiziuntukmelakukanpemeriksaansecarateraturkeposyandu.

E.     Evaluasi Keperawatan.
Evaluasimerupakanpenilaianterhadap program yang telahdilaksanakandibandingkandengantujuansemuladandijadikandasaruntukmemodifikasisecaraberikutnya.Evaluasiterdiridarievaluasi proses danevaluasihasil. Sedangkanfokusdarievaluasipelaksanaanasuhankeperawatankomunitasadalah :
1.      Relevansiatauhubunganantarakenyataan yang adadengan target pelaksanaan.
2.      Perkembanganataukenajuanproses :kesesuaiandenganperencanaan, peranstafataupelaksanatindakan, fasilitasdanjumlahpeserta.
3.      Efisiensibiaya. Bagaimanakahpencariansumberdanadanpenggunaannyasertakeuntungan  program.
4.      Efektivitaskerja. Apakaahtujantercapaidanapakahklienataumasyarakatpuasterhadaptindakan yang dilaksanakan.
5.      Dampak. Apakah status kesehatanmeningkatsetelahdilaksanakantindakan, apaperubahan yang terjadidalam 6 bulanatau 1 tahun.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah aspek legal keperawatan

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Imunisasi Ibu Hamil

Makalah Pemeriksaan Diagnostik Kardiovaskuler