BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam alat untuk pemeriksaan klinis
1. Stetoskop
(stethoscope)
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam
tubuh. Fungsi stetoskop adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan
lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan
pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan
mendengarkan denyut nadi.
Ada dua jenis
Stetoskop yaitu :
1.
Stetoskop
akustik : yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan
menyalurkan
suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga
pendengar.
2.
Stetoskop
elektronik : mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara
memperkuat
suara tubuh.
Prosedur Penggunaan Stetoskop
a. Siapkan klien
dengan posisi senyaman mungkin
b. Buka bagian
baju yang menutupi dada klien
c. Pasang
stetoskop pada telinga pemeriksa
d. Gunakan
diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
e. Letakkan
stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
f. Instruksikan
pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup.
h. Fase inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
i.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
j.
Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah
istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh
pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)
2.
Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi
untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan. Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang menggunakan
peralatan berupa teropong (Endoscop) memiliki beberapa keunggulannya seperti :
a.
Dapat melihat dengan jelas lokasi
dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
b.
Tindakan pengobatan dengan
resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
c.
Dapat menggantikan fungsi
tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan
efisien.
d.
Hasil pemeriksaan dapat langsung
dicetak.
Prosedur Penggunaan Endoscopy
Pertama,
pasien akan dipersiapkan dengan pembersihan isi saluran pencernaan dengan obat
pencahar, kemudian puasa delapan jam sebelum menelan pil-capsul endoskopi. Pada
hari pemeriksaan, pada pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan di perut
dengan menggunakan semacam sabuk atau ikat pinggang.
Sebelum
kapsul ditelan, kapsul ditempelkan pada alat perekam, di mana akan terlihat
sinyal merah menyala pada alat perekam yang menandakan bahwa sudah ada
hubungan/konektisitas antara kapsul endoskopi dengan alat perekam. Selanjutnya,
pasien menelan kapsul endoskopi dengan segelas air dan kira-kira selama 8-10
jam kapsul tersebut berada di dalam perut sampai keluar melalui anus bersama
feses.Dua
jam setelah kapsul ditelan, pasien boleh makan dan minum.
3. Colonoscopy
Kolonoskopi (colonoscopy) adalah suatu prosedur yang memungkinkan
seorang pemeriksa
(biasanya seorang gastroenterolog) untuk
mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar).Kolonoskop adalah tabung panjang yang fleksibel setebal
jari yang memiliki kamera dan
sumber cahaya di ujungnya. Ujung kolonoskop dimasukkan ke anus dan kemudian dimajukan perlahan, di bawah kontrol visual, ke
dalam rektum dan melalui usus biasanya
sejauh sekum, yang merupakan bagian pertama dari usus besar.
Prosedur Penggunaan
Colonoscopy
a.
Memberikan
diit cair 24 – 72 jam sebelum pemeriksaan.
b. Memberikan laxantia, dapat dengan cara : Laxantia diberikan 2 malam
sebelum pemeriksaan,
kemudian pada pagi hari diberikan huknah/enema sampai dengan cairan yang keluar jernih. Cara lain adalah dengan memberikan cairan lavage elektrolit (Golytely atau Colyte).
c.
Menginstruksikan
kepad aklien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan.
d.
Menjelaskan
kepada klien prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :
1) Alat dimasukkan melalui anus.
2) Kliean kan mengalami rasa tidak nyaman ketika udara dimasukkan kedalam anus untuk membuka kolon.
3) Jika diperlukan akan dilakukan pengambiln jaringan untuk pemeriksaan.
4) Posisi saat pemeriksaan adalah : miring ke kiri dengan lutut ditekuk selama
endoscope masuk melaui anus.
5) Menganjurkankklien untuk menarik nafas panjang dan dalam selama colonoscope dimasukkan.
e.
Memberikan
sedative sesuai dengan pesanan medik sebelum pemeriksaan.
f.
Mengantar
klien ke ruang endoscopy.
g.
Setelah pemeriksaan :
menganjurkan klien untuk tirah baring selama 2 – 6 jam setelah pemeriksaan.
4. Tensimeter
Tensimeter adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan
darah. Tensimeter biasa digunakan untuk pemeriksaan pasien
hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis Tensimeter yaitu :
1. Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut
pecah.
2.
Tensimeter
digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih
mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Prosedur Penggunaan
Tensimeter
a. Lilitkan manset
tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku. Manset dililitkan
pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal
langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga
Arteri Brachialis.
b. Upayakan
tensimeter diletakkan setinggi/sejajar dengan jantung baik dalam posisi tidur
maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa
dalam keadaan rileks.
c. Tutuplah katup
pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.
d. Stetoskop
dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih ditempelkan pada bagian dalam
lipatan
siku di sebelah
bawah lilitan manset.
e. Pompalah udara
kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg.
Tekanan 140 mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas tekanan sistole yang diperkirakan pada orang dewasa
normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg.Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka
naikkan lagi 20 mmHg secara bertahap.
f. Manset yang
dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti
mengalir.
g. Buka kembali
katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan agar
udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri
Brachialis mengalir kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul ketika katup
manset dibuka, akan terdengar suara duk-duk-duk.
h. Suara lup-dup
lup-dup yang pertama kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW.
5. Termometer
Alat kedokteran
yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah sudah pada punya alat yang satu ini dialah termometer. Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer
air raksa.
Prosedur Penggunaan Thermometer
1) Mengukur suhu
melalui mulut (oral):
a. Bila anak baru saja makan atau minum,
tunggu sekitar 20-30 menit.
b. Pastikan tidak
ada makanan di dalam mulutnya.
c. Letakkan ujung
termometer itu di bawah lidahnya selama tiga menit.
d. Minta anak
untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer.
e. Selalu ingatkan
anak untuk tidak menggigit atau berbicara ketika ada termometer di dalam mulut.
f. Minta pula si
anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui hidung.
g. Kemudian ambil
termometer dan bacalah posisi air raksanya
2) Mengukur suhu
melalui dubur (rektal):
a. Pastikan posisi air raksa pada
termometer dalam keadaan normal.
b. Lumasi ujung
termometer dengan jelly yang larut air
c. Baringkan si
kecil di pangkuan atau di atas tempat yang rata.
d.
Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atau
sampai ujung termometer yang
dilapis logam
masuk semua ke dalam lubang dubur. Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan,
jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak
mengganggu pengukuran.
e.
Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda
memegang termometer tersebut.
f.
Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yang
menunjukkan suhunya.
3) Mengukur suhu
melalui ketiak:
a. Termoter harus menyentuh kulit sehingga
baju si kecil mesti dilepas.
b. Kibaskan
termometer sehingga air raksanya turun ke bawah mencapai posisi normal.
c. Pangku si buah hati
dan kepitkan termometer di ketiaknya.
d. Rapatkan lengan
si kecil ke tubuhnya agar termometer terjepit kuat selama 3-5 menit.
e. Ambil
termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhu tubuhnya
6. CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan
Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan
teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat
digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan
sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada
pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif
artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
a. Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner,
emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan
pembuluh darah lainnya.
b.
Menilai tumor atau kanker
misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
c.
Kasus trauma/cidera misalnya
trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada
kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah,
pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
d. Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
e.
Membantu proses biopsy jaringan
atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan
berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan
tindakan.
f. Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi
lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda
melakukan pemeriksaan selain CT scan.
Prosedur Penggunaan CT –
Scan
a. Teknik Sequence
Pada CT-Scan tipe generasi lama proses
pengambilan gambar dengan memakai teknik sequence yakni meja pasien bergerak
maju terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x melakukan eksposure sambil
berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak secara bergantian. Dengan memakai
teknik sequence ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar
lebih lama karena satu kali putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan
gambar.
b. Teknik Spiral
Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo
proses pengambilan gambarnya menggunakan teknik Spiral (kontinyu) yakni meja
pasien bergerak maju dan secara bersamaan tabung sinar-x melakukan eksposure
sambil mengelilingi pasien. Lamanya proses ini ditentukan oleh beberapa luas
objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini
sudah menggukan multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu
penggambilan gambar lebih singkat karena satu kali putaran gantry bisa
mengasilkan dua atau lebih potongan gambar dan gambar yang dihasilkan lebih
detail dari pada single slice.
7. X-Ray
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang
kita lihat, radiasi inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding
semua bentuk radiasi tersebut, sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah
photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lebih berenergi dibanding
photo cahaya lampu biasa. Orang
mungkin lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru.
Prosedur Penggunaan x -ray
a. Informed
consent
b. Cuci tangan dan
gunakan hanscoen DTT
c. Pesawat USG
dinyalakan
d. Pasien disuruh
berbaring telentang
e. Dilakukan
pendataan pada pasien pada monitor
f. Lepas pakaian
pasien.
g. Organ yang akan
di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.
h.
Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan
Scanning/pengambilan gambar) dengan cara transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan
tubuh pasien.
i.
Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
j.
Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
k.
Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK
BALL/CLIPPER dan beri keterangan label.
l.
Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di
film polaroid).
m.
Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah
selesai.
n.
Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
o.
Cuci tangan.
8. Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga
dipergunakan untuk melakukan inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar saluran pencernaan dan
daerah perut secara minimal invasif.
Persiapan Laparoskopi
a. Pasien di rawat minimal 12 jam
pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium
b. Puasa selama 8 jam sebelum tindakan
operasi
c. Kulit bagian pusar di bersihkan dan
di tutup dengan kain kassa yang telah di bahasi dengan alkohol
d. Di lakukan pengosongan usus besar
untuk membuang sisa-sisa kotoran
e. Di berikan obat pencahar,
premedikasi , antibiotik profilaksis
Prosedur Laparoskopi
Sebelum tindakan operasi, dilakukan
pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter memulai operasi dengan terlebih
dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan memasukkan gas CO2 melalui
jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut. Selanjutnya dokter akan membuat
sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga tiga buah
sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah perut bagian bawah. Kamera teleskop
biasanya dimasukkan melalui sayatan di pusar, sehingga dokter dapat melihat
seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. elanjutnya instrumen
operasi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan
tindakan dilakukan sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur
Laparoskopi
1) Dilakukan dengan membuat dua atau
tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada dinding perut pasien
a. Satu lubang pada pusar digunakan
untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar
dalam rongga perut ke layar monitor Dua lubang yang lain untuk
instrumen bedah yang lain
2) Selanjutnya di gunakan gas
karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut sehingga mudah melakukan
tindakan
3) Teknik anestesi (pembiusan) yang
digunakan umumnya anestesi umum
9. Alat Cek Darah
Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita
dan alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk
mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan
kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam
urat, diabetes, dan lain sebagainya.
Prosedur
Penggunaan Alat Test
Darah
Prosedur
Penggunaan alat test
darah Easy Touch GCU
a. Masukan baterai & nyalakan alat.
b. Set jam, tanggal & tahun pada alat.
c. Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.
d. Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.
e. Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.
f. Setiap botol strip pada gula darah, asam urat & kolestrol terdapat chip
test.
g. Untuk cek kadar gula darah, masukan chip gula & strip gula terlebih
dahulu.
h. Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada
botol strip.
i. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.
j. Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman
jarum.
k. Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan jari anda.
l. Tembakkan jarum pada jari & tekan supaya darah keluar.
m. Tetesan Darah di jari tangan disentuh pada strip & bukan ditetes diatas
strip alat test darah EasyTouch .
n. Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah(dari samping strip).
o. Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep.
(sepertinya ada pipa kapiler melintang strip)
p. Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
q. Cabut jarumnya dari tempatnya lancing juga stripnya & buang. Jarum
hanya untuk satu orang agar tidak terjadi penularan penyakit
r. Chip gula di simpan ke botol lagi.
s. Gunakan chip asam urat untuk test asam urat & chip kolestrol untuk test
kolestrol.
t. Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai. Perhatikan masa expired /
kadaluarsa pada setiap strip
10. Ultrasonography (USG)
Ultrasonography
(USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif), relatif murah,
pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta peralatannya relatif
mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi
yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang
suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
Manfaat Penggunaan USG
Ultransonografi
atau USG memiliki banyak manfaat. Alat yang menggunakan gelombang suara ini
digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping
berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa
manfaat dari penggunaan USG antara lain adalah :
a. Konfirmasi kehamilan : Di
usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat lewat USG. Di usia 7
minggu, detak jantung janin dapat diketahui
b. Usia kehamilan : ukuran
tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur usiakehamilan. Ukuran ini bisa
diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal persalinan pun dapat
diperkirakan dengan mudah.
c. Pertumbuhan dan
perkembangan janin
d. Ancaman keguguran : jika
terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari tetus. Detak
jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan
e. Plasenta bermasalah : USG
dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah seperti plasenta
previa (plasenta menutup jalan lahir)
f. Hamil ganda/kembar : jumlah
fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada bayi kembar, orangtua
dapat mengetahuinya sejak awal.
g. Ukuran cairan ketuban :
lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban yang berlebih
maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG sangat
bermanfaat untuk keperluan ini.
h. Kelainan posisi janin :
kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang juga bisa
dipantau lewat alat canggih ini
i.
Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian
terpenting dalam proses kontrol kehamilan.
Prosedur Penggunaan USG :
1. Tekan tombol
Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
2. Untuk memulai penamaan data, tekan
tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard untuk mengisi data pada sheet
pasien.
3. Sebelum
menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan knob
tidak kendor.
4. Untuk memulai
melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
a.
Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
b.
Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
5. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien,
oleskan gel pada pasien dan gunakan probe yang telah dipilih.
6. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi
pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D.
7. Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’
dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol ‘depth &zoom’.
8.
Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan
atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin
ke bawah, semakin dalam.
9. Jika sudah
mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol
Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat
memberi label pada hasil scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button),
lalu beri penamaan dengan keyboard.
11. Jika ingin melakukan
pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol ‘Measure’, gunakan Track
Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan
pengukuran, panjang atau lebar objek.
12. Untuk melakukan
pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran seperti diatas,
hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi
(kedalaman)
13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat
dengan menekan OFF tombol Power
11. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang
dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman
informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan.
Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari
pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Tindakan
pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.
Prosedur Penggunaan EKG
a.
Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
b.
Nyalakan mesin EKG.
c.
Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas.
Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan.
d.
Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan
kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur).
e.
Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
f.
Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki.
g. Dada diberi
jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
1) V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
1) V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
2) V2 di garis parasternal kiri sejajar
dengan ICS 4.
3) V3 di antara V2 dan V4.
4) V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
5) V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
6) V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
3) V3 di antara V2 dan V4.
4) V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
5) V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
6) V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
h. Pasang
elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
i. Buat kalibrasi.
j. Rekam setiap
lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
k. Kalau perlu
buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
l. Semua electrode
dilepas.
m. Jelly
dibersihkan dari tubuh pasien.
n. Beritahu pasien
bahwa perekaman sudah selesai.
o. Matikan mesin
EKG.
p. Tulis pada
hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam.
q. Bersihkan dan
rapikan alat
B. Prosedur Perawatan Alat untuk Pemeriksaan
Klinis.
1.
Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan
sumber daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electro
encephalography, unit thermography, ventilator, unit monitor EKG, dan
lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu
dihindari dari goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas
meter tidak berubah. Alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu 25°C, sehingga
pada waktu menggunakan suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18°C sampai dengan
25°C, rata-rata pada temperatur 21°C. Untuk
menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas anging di
sekitar power supply / sumber daya alat tersebut. Pengetahuan dan keterampilan
penggunaan peralatan memengang peranan penting dalam perawatan peralatan agar
peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari sejauh mungkin.
Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
a) Sasaran
pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
b) Persiapan
metode, waktu dan program pengukuran
c) Kondisi peralatan
baik atau tidak
2.
Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam
Alat-alat yang
terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi
karatan. Untuk menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus
disimpan pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (±37°C) dan
lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap
air.
Sebelum
disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat,
kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau parafin cair.
3. Perawatan Alat dari Bahan Baku
Gelas
Bahan
gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan maupun
kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
Keuntungannya : Bahan
gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex,tahan terhadap perubahan temperatur yang
mendadak, koefisien mulai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
Kelebihannya : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik,
dan mudah tumbuh jamur
sehingga
menggangu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk
membersihkan saja mudah timbul goresan.
Dengan memperhatikan keuntungan dan
kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi perawatan maupun memperlakukan
alat-alat gelas harus perhatikan:
a. Penyimpanan pada
ruangan yang suhunya berkisar 27°C-37°C dan diberi
tambahan lampu
b. Ruang tempat
penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
c. Gunakan
alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan lensa sampai merusak lapisan lensa
d. Pada waktu
memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh
melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex
e. Gelas yang akan
direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang mendidih
melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemudian dipanaskan secara
perlahan-lahan. Sebaliknya untuk pendingin mendadak tidak diperkenangkan
f. Membersihkan
bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan:
1) Air yang bersih
2)
Detergent :
dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa
efek perubahan fisik.
3) Larutan : Kalium dishromat 10 gram
Asam
belerang 25 ml
Aquadest
75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam
sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan
udara panas lalu disimpan ditempat yang kering.
4. Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet
Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket
apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghidari kerusakan dari bahan karet,
sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan
obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur
dibawah sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada
seluruh permukaan karet.
C.
Kalibrasi Alat Kesehatan
Filosifi
kalibrasi
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Definisi
Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi
1) Mencapai
ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke
standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional),
melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
2) Menentukan
deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument
ukur.
3) Menjamin
hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi
1) Menjaga
kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
2) Untuk
mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3) Bisa
mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
Prinsip Dasar Kalibrasi
1) Obyek
Ukur (Unit Under Test)
2) Standar
Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke standar
kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium
yg sudah teruji (diverifikasi))
3) Operator
/ Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai kemampuan teknis
kalibrasi (bersertifikat))
4) Lingkungan
yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol, Gangguan faktor
lingkungan luar selalu diminimalkan & sumber ketidakpastian pengukuran)
Hasil Kalibrasi antara lain:
1) Nilai
Obyek Ukur
2) Nilai
Koreksi/Penyimpangan
3) Nilai
Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran,
dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis
ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian
yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
4) Sifat
metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.
Persyaratan Kalibrasi
1) Standar
acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional
2) Metoda
kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
3) Personil
kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium
yang terakreditasi
4) Ruangan
/ tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara,
aliran udara, dan kedap getaran
5) Alat
yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak
Sistem manajemen
kualitas memerlukan sistem
pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan
terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang
efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
1)
Perangkat baru
2)
Suatu perangkat setiap
waktu tertentu
3)
Suatu perangkat setiap
waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
4)
Ketika suatu perangkat
mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
5)
Ketika hasil pengamatan
dipertanyakan
Kalibrasi,
pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan
indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi),
sehingga termometer tersebut menunjukantemperatur yang sebenarnya dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.
Di
beberapa negara, termasuk Indonesia,
memiliki lembaga metrologi nasional (National metrology institute). Di
Indonesia terdapat Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi
(Puslit KIM LIPI) yang memiliki standar pengukuran tertinggi (dalam SI dan
satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai acuan bagi perangkat yang
dikalibrasi. Puslit KIM LIPI juga mendukung infrastuktur metrologi di suatu
negara (dan, seringkali, negara lain) dengan membangun rantai pengukuran dari
standar tingkat tinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan.
Hasil
kalibrasi harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk
menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan analisis
ketidakpastian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat kesehatan adalah instrument,apparatus,mesin,implant
yang mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,mendiagnosa,menyembuhkan,dan
meringankan penyakit,merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada
manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
B. Saran
Sebaiknya mahasiswa harus lebih memahami dan menjabarkan
pengertian,tujuan dan fungsi mengenai alat-alat teori kesehatan.Dengan
pengetahuan yang dimiliki diharapkan mahasiswa dapat menyalurkan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan praktek.
Komentar
Posting Komentar