BAB II
PEMBAHASAN

A.   Macam-macam alat untuk pemeriksaan klinis
1.      Stetoskop (stethoscope)
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Fungsi stetoskop adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
Ada dua jenis Stetoskop yaitu :
1.       Stetoskop akustik : yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan
suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga
pendengar.
2.       Stetoskop elektronik : mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat
 suara tubuh.
Prosedur Penggunaan Stetoskop
a.       Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
b.      Buka bagian baju yang menutupi dada klien
c.       Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
d.      Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
e.       Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
f.       Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup.
g.      Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
h.      Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
i.        Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
j.        Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)
2.      Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan. Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (Endoscop) memiliki beberapa keunggulannya seperti :
a.    Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
b.   Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
c.    Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan
efisien.
d.   Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.
Prosedur Penggunaan Endoscopy
Pertama, pasien akan dipersiapkan dengan pembersihan isi saluran pencernaan dengan obat pencahar, kemudian puasa delapan jam sebelum menelan pil-capsul endoskopi. Pada hari pemeriksaan, pada pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan di perut dengan menggunakan semacam sabuk atau ikat pinggang.
Sebelum kapsul ditelan, kapsul ditempelkan pada alat perekam, di mana akan terlihat sinyal merah menyala pada alat perekam yang menandakan bahwa sudah ada hubungan/konektisitas antara kapsul endoskopi dengan alat perekam. Selanjutnya, pasien menelan kapsul endoskopi dengan segelas air dan kira-kira selama 8-10 jam kapsul tersebut berada di dalam perut sampai keluar melalui anus bersama feses.Dua jam setelah kapsul ditelan, pasien boleh makan dan minum.







3.   Colonoscopy
Kolonoskopi (colonoscopy)   adalah suatu prosedur yang memungkinkan seorang pemeriksa
(biasanya seorang gastroenterolog) untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar).Kolonoskop adalah tabung panjang yang fleksibel setebal jari yang memiliki kamera dan sumber cahaya di ujungnya. Ujung kolonoskop dimasukkan ke anus dan kemudian dimajukan perlahan, di bawah kontrol visual, ke dalam rektum dan melalui usus biasanya sejauh sekum, yang merupakan bagian pertama dari usus besar.
Prosedur Penggunaan Colonoscopy
a.  Memberikan diit cair 24 – 72 jam sebelum pemeriksaan.
b. Memberikan laxantia, dapat dengan cara : Laxantia diberikan 2 malam sebelum  pemeriksaan, kemudian pada pagi hari diberikan huknah/enema sampai dengan cairan yang keluar jernih. Cara lain adalah dengan memberikan cairan lavage elektrolit (Golytely atau Colyte).
c.  Menginstruksikan kepad aklien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan.
d.          Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :
1)      Alat dimasukkan melalui anus.
2)      Kliean kan mengalami rasa tidak nyaman ketika udara dimasukkan kedalam anus untuk membuka kolon.
3)      Jika diperlukan akan dilakukan pengambiln jaringan untuk pemeriksaan.
4)      Posisi saat pemeriksaan adalah : miring ke kiri dengan lutut ditekuk selama
endoscope masuk melaui anus.
5)      Menganjurkankklien untuk menarik nafas panjang dan dalam selama colonoscope dimasukkan.
e.  Memberikan sedative sesuai dengan pesanan medik sebelum pemeriksaan.
f.  Mengantar klien ke ruang endoscopy.
g.   Setelah pemeriksaan : menganjurkan klien untuk tirah baring selama 2 – 6 jam setelah pemeriksaan.




4.   Tensimeter
Tensimeter adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Tensimeter biasa digunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis Tensimeter yaitu :
1.   Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. 
2.   Tensimeter digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Prosedur  Penggunaan Tensimeter
a.    Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.
b.   Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar dengan jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
c.    Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.
d.   Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
e.    Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas tekanan sistole yang diperkirakan pada orang dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg.Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan lagi 20 mmHg  secara bertahap.
f.    Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
g.   Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan terdengar suara duk-duk-duk.
h.   Suara lup-dup lup-dup yang pertama kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW.
5.   Termometer
Alat kedokteran yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah sudah pada punya alat yang satu ini dialah termometer. Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. 
Prosedur  Penggunaan Thermometer
1)      Mengukur suhu melalui mulut (oral):
a.  Bila anak baru saja makan atau minum, tunggu sekitar 20-30 menit.
b.   Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
c.    Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama tiga menit.
d.   Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer.
e.    Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicara ketika ada termometer di dalam mulut.
f.    Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui hidung.
g.   Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya
2)      Mengukur suhu melalui dubur (rektal):
a.  Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam keadaan normal.
b.   Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air
c.    Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat yang rata.
d.   Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atau sampai ujung termometer yang dilapis logam masuk semua ke dalam lubang dubur. Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan, jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak mengganggu pengukuran.
e.    Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda memegang termometer tersebut.
f.    Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhunya.
3)      Mengukur suhu melalui ketiak:
a.  Termoter harus menyentuh kulit sehingga baju si kecil mesti dilepas.
b.   Kibaskan termometer sehingga air raksanya turun ke bawah mencapai posisi normal.
c.    Pangku si buah hati dan kepitkan termometer di ketiaknya.
d.   Rapatkan lengan si kecil ke tubuhnya agar termometer terjepit kuat selama 3-5 menit.
e.    Ambil termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhu tubuhnya
6.   CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
a.    Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
b.   Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
c.    Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
d.   Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
e.    Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.
f.    Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.
Prosedur  Penggunaan CT – Scan
a.   Teknik Sequence
Pada CT-Scan tipe generasi lama proses pengambilan gambar dengan memakai teknik sequence yakni meja pasien bergerak maju terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x melakukan eksposure sambil berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak secara bergantian. Dengan memakai teknik sequence ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar lebih lama karena satu kali putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan gambar.
b.    Teknik Spiral
Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo proses pengambilan gambarnya menggunakan teknik Spiral (kontinyu) yakni meja pasien bergerak maju dan secara bersamaan tabung sinar-x melakukan eksposure sambil mengelilingi pasien. Lamanya proses ini ditentukan oleh beberapa luas objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini sudah menggukan multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu penggambilan gambar lebih singkat karena satu kali putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih potongan gambar dan gambar yang dihasilkan lebih detail dari pada single slice.
7.   X-Ray
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk radiasi tersebut, sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lebih berenergi dibanding photo cahaya lampu biasa. Orang mungkin lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru.

Prosedur Penggunaan x -ray
a.    Informed consent
b.   Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
c.    Pesawat USG dinyalakan
d.   Pasien disuruh berbaring telentang
e.    Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
f.    Lepas pakaian pasien.
g.   Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.
h.   Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
i.     Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
j.     Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
k.   Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri keterangan label.
l.     Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
m. Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
n.   Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
o.   Cuci tangan.
8.   Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar saluran pencernaan dan daerah perut secara minimal invasif.
Persiapan Laparoskopi
a.    Pasien di rawat minimal 12 jam pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium
b.   Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi
c.    Kulit bagian pusar di bersihkan dan di tutup dengan kain kassa yang telah di bahasi dengan alkohol
d.   Di lakukan pengosongan usus besar untuk membuang sisa-sisa kotoran
e.    Di berikan obat pencahar, premedikasi , antibiotik profilaksis 

Prosedur Laparoskopi
Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter memulai operasi dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan memasukkan gas CO2 melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut. Selanjutnya dokter akan membuat sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga tiga buah sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah perut bagian bawah. Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui sayatan di pusar, sehingga dokter dapat melihat seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. elanjutnya instrumen operasi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan tindakan dilakukan sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur Laparoskopi
1)      Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada dinding perut pasien
a.    Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut  ke layar monitor Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain
2)      Selanjutnya di gunakan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut sehingga mudah melakukan tindakan
3)      Teknik anestesi (pembiusan) yang digunakan umumnya anestesi umum
9.   Alat Cek Darah
       Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita dan alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.
Prosedur Penggunaan Alat Test Darah
Prosedur Penggunaan  alat test darah Easy Touch GCU
a.    Masukan baterai & nyalakan alat.
b.   Set jam, tanggal & tahun pada alat.
c.    Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.
d.   Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.
e.    Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.
f.    Setiap botol strip pada gula darah, asam urat & kolestrol terdapat chip test.
g.   Untuk cek kadar gula darah, masukan chip gula & strip gula terlebih dahulu.
h.   Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
i.     Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.
j.     Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum.
k.   Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan jari anda.
l.     Tembakkan jarum pada jari & tekan supaya darah keluar.
m. Tetesan Darah di jari tangan disentuh pada strip & bukan ditetes diatas strip alat test darah EasyTouch .
n.   Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah(dari samping strip).
o.   Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep. (sepertinya ada pipa kapiler melintang strip)
p.   Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
q.   Cabut jarumnya dari tempatnya lancing juga stripnya & buang. Jarum hanya untuk satu orang agar tidak terjadi penularan penyakit
r.     Chip gula di simpan ke botol lagi.
s.    Gunakan chip asam urat untuk test asam urat & chip kolestrol untuk test kolestrol.
t.     Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai. Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap strip
10. Ultrasonography (USG)
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif), relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.



Manfaat Penggunaan USG
Ultransonografi atau USG memiliki banyak manfaat. Alat yang menggunakan gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa manfaat dari penggunaan USG antara lain adalah :                                    
a.       Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui
b.      Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur usiakehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah.
c.       Pertumbuhan dan perkembangan janin
d.      Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan
e.       Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)
f.       Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal.
g.      Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini.
h.      Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang juga bisa dipantau lewat alat canggih ini
i.        Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam proses kontrol kehamilan.
Prosedur Penggunaan USG :
1.   Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
2.   Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
http://4.bp.blogspot.com/-ysZCLNh82b4/ULnbVfwI-QI/AAAAAAAAAdw/22MbxGKeL8U/s320/1.jpg
3.   Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan knob tidak kendor.
http://4.bp.blogspot.com/-3q30fBbDR60/ULnbXRmk_bI/AAAAAAAAAeA/tkYtFd8nfxE/s320/3.jpg

4.   Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
a.  Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
b.  Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
http://3.bp.blogspot.com/-adr_1j9rUeU/ULnbWQarQPI/AAAAAAAAAd0/LEtiM3T0Lxk/s320/2.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-kAreCy2pY8U/ULnbYUHtn_I/AAAAAAAAAeI/SZOmcfUATBc/s320/4.jpg
5.   Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan probe yang telah dipilih.
6.   Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D.
7.   Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol ‘depth &zoom’.
http://1.bp.blogspot.com/-Ctc9lwuT2pM/ULnbZXo663I/AAAAAAAAAeQ/FyfVD2Ur4EM/s320/5.jpg
8.   Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah, semakin dalam.
http://2.bp.blogspot.com/-jgHdoPeE_Cc/ULnbaskVGCI/AAAAAAAAAeU/a2N6Vt1yPtA/s320/6.jpg
9.   Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan keyboard.
http://3.bp.blogspot.com/-Fv5v5tTFcnA/ULnbbivKk9I/AAAAAAAAAec/DY8TTFY4nq8/s320/7.jpg
11.  Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
http://1.bp.blogspot.com/-qjKsyT-B2FU/ULndMrhsK8I/AAAAAAAAAew/OHiTlbBkMBg/s320/8.jpg
12.  Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
13.  Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF tombol Power
11.   Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.
Prosedur Penggunaan EKG
a.    Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
b.   Nyalakan mesin EKG.
c.    Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan.
d.   Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur).
e.    Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
f.    Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
g.   Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
1)  V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
2)    V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
3)  V3 di antara V2 dan V4.
4)  V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
5)  V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
6)  V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
h.   Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
i.     Buat kalibrasi.
j.     Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
k.   Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
l.     Semua electrode dilepas.
m. Jelly dibersihkan dari tubuh pasien.
n.   Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
o.   Matikan mesin EKG.
p.   Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam.
q.   Bersihkan dan rapikan alat
B.  Prosedur Perawatan Alat untuk Pemeriksaan Klinis.
1.    Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan sumber daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electro encephalography, unit thermography, ventilator, unit monitor EKG, dan lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas meter tidak berubah. Alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu 25°C, sehingga pada waktu menggunakan suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18°C sampai dengan 25°C, rata-rata pada temperatur 21°C. Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas anging di sekitar power supply / sumber daya alat tersebut. Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan memengang peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari sejauh mungkin. Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
a)      Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
b)      Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
c)      Kondisi peralatan baik atau tidak
2.    Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi karatan. Untuk menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (±37°C) dan lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau parafin cair.
3.     Perawatan Alat dari Bahan Baku Gelas
           Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
Keuntungannya  : Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex,tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak, koefisien mulai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
Kelebihannya   : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur
sehingga menggangu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk membersihkan saja mudah timbul goresan.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi perawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan:
a.    Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27°C-37°C dan diberi tambahan lampu
b.   Ruang tempat penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
c.    Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan lensa sampai merusak lapisan lensa
d.    Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex
e.    Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan. Sebaliknya untuk pendingin mendadak tidak diperkenangkan
f.    Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan:
1) Air yang bersih
2) Detergent   :   dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.
3) Larutan     :   Kalium dishromat  10 gram
                         Asam belerang       25 ml
                         Aquadest                75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan ditempat yang kering.


4.    Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet
            Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghidari kerusakan dari bahan karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan karet.
C.  Kalibrasi Alat Kesehatan
Filosifi kalibrasi
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Definisi Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan 
alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi
1)       Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
2)       Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument ukur.
3)       Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.




Manfaat Kalibrasi
1)       Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
2)       Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3)       Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Prinsip Dasar Kalibrasi
1)       Obyek Ukur (Unit Under Test)
2)       Standar Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi))
3)       Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
4)       Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol, Gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan & sumber ketidakpastian pengukuran)
Hasil Kalibrasi antara lain:
1)       Nilai Obyek Ukur
2)       Nilai Koreksi/Penyimpangan
3)       Nilai Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
4)       Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.
Persyaratan Kalibrasi
1)       Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional
2)       Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
3)       Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi
4)       Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran udara, dan kedap getaran
5)       Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
1)       Perangkat baru
2)       Suatu perangkat setiap waktu tertentu
3)       Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
4)       Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
5)       Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi), sehingga termometer tersebut menunjukantemperatur yang sebenarnya dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, memiliki lembaga metrologi nasional (National metrology institute). Di Indonesia terdapat Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (Puslit KIM LIPI) yang memiliki standar pengukuran tertinggi (dalam SI dan satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai acuan bagi perangkat yang dikalibrasi. Puslit KIM LIPI juga mendukung infrastuktur metrologi di suatu negara (dan, seringkali, negara lain) dengan membangun rantai pengukuran dari standar tingkat tinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan.
Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan analisis ketidakpastian.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Alat kesehatan adalah instrument,apparatus,mesin,implant yang mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,mendiagnosa,menyembuhkan,dan meringankan penyakit,merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
B.     Saran
Sebaiknya mahasiswa harus lebih memahami dan menjabarkan pengertian,tujuan dan fungsi mengenai alat-alat teori kesehatan.Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan mahasiswa dapat menyalurkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan praktek.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah aspek legal keperawatan

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Imunisasi Ibu Hamil

Makalah Pemeriksaan Diagnostik Kardiovaskuler